BAB III
MEMAHAMI PERANAN BUDAYA DALAM BISNIS INTERNASIONAL
MEMAHAMI PERANAN BUDAYA DALAM BISNIS INTERNASIONAL
STIE BIMA
MATA KULIAH : BISNIS INTERNASIONAL
Oleh :
Mistar, SE., MM.
PENDAHULUAN
Banyak riset (Deresky , 2006;82)
menunjukkan bahwa “banyak kegagalan yang tidak perlu” (blunder) terjadi
karena sebab-sebab kurangnya sensitivitas budaya (cultural
sensitivity).
sensitivitas budaya atau empati
budaya (cultural empaty) adalah suatu kesadaran (awareness) serta
perhatian tulus (honest caring) atas budaya lain.
Sensitivitas suatu kesedian untuk melihat
sesutu dari sudut pandang orang lain.
A. Budaya dan Efeknya pada Organisasi
Deresky (2006: p.84) memetakan 4 variabel
yang mempengaruhi perilaku kerja individu dan kelompok karyawan suatu
organisasi :
a. Sikap (attitudes)
b. Variabel Budaya (cultural variable)
c. Variabel Nasional (national variable)
d. Variabel sosiobudaya (sociocultural variable)
1. Sikap (attitudes)
a.
Pemaknaan
terhadap kerja
b.
Penghargaan
terhadap waktu
c.
Cara pandang
materialisme
d.
Kebebasan
individual yang dihargai
e.
Sikap
terhadap perubahan
2. Variabel
Budaya (cultural variable)
a.Nilai – nilai
b.Norma-norma
c.keyakinan
3. Variabel
Nasional (national variable)
a.Sistem
ekonomi
b.Sistem hukum
c.Sistem
politik
d.Situasi fisik
e.Kemampuan
teknologi
4. Variabel
sosiobudaya (sociocultural varilable)
a.Peranan agama
dan kekuatan keyakinan
b.Tingkat dan
penghargaan terhadap pendidikan
c.Tingkat
penguasaan terhadap tata bahasa (1981)
Beranggapan bahwa efek budaya lebih terlihat pada individu pada tingkat perilaku personal dibandingkan pada tingkat organisasional. Hal ini dapat diterangkan dari efek penyamaan (convergence), yaitu adanya venomena pergeseran gaya manajemen individual pada organisasi yang menuju kesamaan.
B.Variabel-Variabel
Budaya
Para manajer dari negara manapun tidak boleh berpikir bisa berhasil dengan mudah untuk memindahkan :
Para manajer dari negara manapun tidak boleh berpikir bisa berhasil dengan mudah untuk memindahkan :
a.Gaya
b.Praktik
c.Harapan
d.Proses
Yang bisa dilakukan di negaranya ke negara
lain. Para manajer harus selalu siap dengan kondisi darurat (contingency management).
Manajemen kondisi darurat mensyaratkan bahwa manajer selalu siap untuk
beradaptasi dengan lingkungan lokal dan pelaku-pelaku bisnis lokal serta
mengelolanya secara kondisional.
C. Sub Kultur
a.Sistim
kekeluargaan
b.Sistim
pendidikan
c.Sistem
ekonomi
d.Sistem
politik
e.Agama dan
kepercayaan
f.Asosiasi
g.Tingkat
kesehatan
h.Rekreasi.
D. Dimensi
Nilai Kultural
Menurut GLOBE (Global Leadership and
Organization Effectiviness)
1.Ketegasan
2.Pandangan
terhadap masa depan
3.Penilaian
atas kinerja
4.Penilaian
atas tindakan manusiawi